Senin, 20 Desember 2010

Integrasi Teknologi Pendidikan Dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

Integrasi Teknologi Pendidikan
Dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Integrasi Teknologi Pendidikan
Dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

A. Peran Guru dan Teknologi Pendidikan
Tumbuh kembang pendidikan dewasa ini, terutama di Indonesia masih banyak kendala yang muncul dalam setiap geliat kehidupannya menata masa depan bangsa yang senantiasa ingin tetap berdiri sejajar dengan bangsa lain, disinilah peran setiap insan pendidik terutama para guru sebagai barisan terdepan pejuang pencerdas bangsa.
Namun pada sisi lain ketika kita berbicara tentang guru pada era sekarang, ibarat mengurai cerita pedih bersambung tentang nasib profesi usang yang sudah lama terpinggirkan, seperti cerita pasukan Umar Bakri sang pahlawan tanpa tanda jasa. Hal itu tidak lain karena kredibilitas dan keagungan profesi yang tidak lagi dicermin dari dedikasi pelayanan dan integritas pengabdian seseorang terhadap masyarakat. Materi sudah dianggap segala-galanya, sebagai powerful untuk mengatur dan memudahkan seluruh problem kehidupan.
Selain itu citra guru berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Di sini, profesi guru pada mulanya dikonsep sebagai kemampuan memberi dan mengembangkan pengetahuan peserta didik. Tetapi, beberapa dasawarsa terakhir konsep, persepsi dan penilaian terhadap profesi guru mulai bergeser
Karena itu, tidak heran profesi guru atau cita-cita menjadi guru di era sekarang sudah menjadi olok-olokan keterbelakangan berpikir. Menjadi guru barang kali hanya menjadi pilihan terakhir secara terpaksa, setelah pilihan-pilihan lain menemukan jalan buntu.
Untuk mengubah paradigma di atas perlu upaya-upaya untuk membangun kembali kredibilitas dan keagungan profesi guru, untuk itu :
a. produktivitas dalam pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang informasi dan komunikasi, yang mendorong pengembangan media belajar dan paradigma teknologi pendidikan.
Yang dimaksud teknologi pendidikan menurut para ahli antara lain adalah sebagai berikut :
a) Teknologi pendidikan adalah satu bidang dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu. Obyek formal menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar.
b) Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
Obyek formal teknologi pendidilkan adalah memecahkan masalah belajar manusia.
c) Definisi terbaru, teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.
(Asih Hadidjah dkk., 2010, Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu ”Ontologi Dalam Teknologi Pendidikan)
b. guru dituntut tampil lebih profesional, lebih tinggi ilmu pengetahuannya dan lebih cekatan dalam penguasaan teknologi komunikasi dan informasi. Artinya, guru mau tidak mau dan dituntut harus terus meningkatkan kecakapan dan pengetahuannya selangkah ke depan lebih dari pengetahuan masyarakat dan anak didiknya.
c. Dalam kehidupan bermasyarakat pun guru diharapkan lebih bermoral dan berakhlak daripada masyarakat kebanyakan.

Akan tetapi di situlah muncul beberapa permasalahan lain ketika para guru :
a. Tidak memiliki kemampuan dalam penguasaan materi,
b. Tidak memiliki akses jaringan informasi seperti TV, buku-buku, majalah, dan koran.
c. Tidak memiliki gaji dan tunjangan yang cukup untuk meningkatkan profesinya sekaligus memperkaya informasi mengenai perkembangan pengetahuan dan berbagai dinamika kehidupan modern.
Sehingga, rasanya sangat sulit di era modern ini guru dapat tampil lebih profesional, memiliki tanggung jawab moral profesi sebagai konsekuensi etisnya, jika tidak mau bahkan menolak perubahan-perubahan terutama dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Singkatnya Guru dan teknologi pendidikan ibarat sisi mata uang yang tak terpisahkan, sehingga berhasil atau gagalnya segala upaya yang dilakukan dalam perdidikan tergantung pada teknologi pendidikan alam arti yang luas.

B. Ilmu Pendidikan Agama Islam dan Teknologi Pendidikan

Sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa tumbuh kembang pendidikan dewasa ini, terutama di Indonesia masih banyak kendala yang muncul dalam setiap geliat kehidupannya menata masa depan bangsa yang senantiasa ingin tetap berdiri sejajar dengan bangsa lain, disinilah peran setiap insan pendidik terutama para guru sebagai barisan terdepan pejuang pencerdas bangsa.
Dikaitan dengan definisi ilmu secara umum yakni kegiatan intelektual dalam bidang tertentu yang secara rasional, sistematikal, dan terargumentasi dengan menggunakan metode dan seperangkat pengertian yang diciptakan khusus untuk itu, mengamati dan menata bahan, masalah-masalah, yang hasilnya dirumuskan dalam proposisi Yang ditata dalam suatu sistem proposisi dan tiap proposisi Yang dihasilkan serta metode yang digunakan terbuka bagi pengkajian rasional oleh siapa saja.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan hakikatnya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, demikian pula halnya dengan tujuan Ilmu Pendidikan Agama Islam selain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga munumbuhkembangkan Iman dan Taqwa pada peserta didik, maka disinilah peran Teknologi Pendidikan dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar.
Artinya secara umum Guru Pendidikan Agama Islam-pun dituntut meningkatkan :
a. produktivitas dalam pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang informasi dan komunikasi, yang mendorong pengembangan media belajar dan paradigma teknologi pendidikan.
b. guru dituntut tampil lebih profesional, lebih tinggi ilmu pengetahuannya dan lebih cekatan dalam penguasaan teknologi komunikasi dan informasi. Artinya, guru mau tidak mau dan dituntut harus terus meningkatkan kecakapan dan pengetahuannya selangkah ke depan lebih dari pengetahuan masyarakat dan anak didiknya.
c. Dalam kehidupan bermasyarakat pun guru diharapkan lebih bermoral dan berakhlak daripada masyarakat kebanyakan.

PERANGKAT NILAI SUBSTANSI PENDIDIKAN KARAKTER

A. Nilai-nilai Dasar yang termuat dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Pendidiksan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Dalam Permendiknas N0.23/2006 tentang Standar kompetensi lulusan secara formal sudah digariskan untuk masing-masing jenis atau satuan pendidikan sejumlah rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).Jika diremati secara mendalam, sesungguhnya hampir pada setiap rumusan SKL tersebut implisit atau eksplisit termuat substansi nilai/karakter. Berikut ini dicoba untuk menangkap substansi nilai/karakter yang ada pada setiap SKL tersebut.


Substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL SD/MI/SDLB*/Paket A


No. Rumusan SKL Nilai/Karakter
1 Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak Iman dan taqwa
2 Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri jujur
3 Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya disiplin
4 Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya Terbuka, nasionalistik
5 Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif Bernalar, kreatif
6 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik Bernalar, kreatif
7 Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya Terbuka, bernalar
8 Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari bernalar
9 Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar Terbuka, bernalar
10 Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan Peduli, tanggung jawab
11 Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia nasionalistik
12 Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal Kreatif, tanggung jawab
13 Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang Bersih, tanggung jawab
14 Berkomunikasi secara jelas dan santun Santun
15 Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya Gotong royong, peduli
16 Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis gigih
17 Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung bernalar




Substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL SMP/MTs/SMPLB/Paket B

No. Rumusan SKL Nilai/Karakter
1 Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja Iman dan taqwa
2 Menunjukkan sikap percaya diri adil
3 Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas disiplin
4 Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional nasionalistik
5 Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif Bernalar, kreatif
6 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif bernalar, kreatif
7 Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya Gigih, tanggung jawab
8 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari bernalar
9 Mendeskripsi gejala alam dan sosial Terbuka, bernalar
10 Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab Tanggung jawab
11 Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Nasionalistik, gotong royong
12 Menghargai karya seni dan budaya nasional Peduli, nasionalistik
13 Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya Tanggung jawab, kreatif
14 Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang Bersih dan sehat
15 Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun Santun, bernalar
16 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Terbuka, Tanggung jawab
17 Menghargai adanya perbedaan pendapat Terbuka, adil
18 Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana Gigih, kreatif
19 Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana Gigih, kreatif
20 Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah Bervisi, bernalar



Substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL SMA/MA/SMALB*/Paket C
No. Rumusan SKL Nilai/Karakter

1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja Iman dan taqwa
2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya adil
3 Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya Tanggung jawab
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial disiplin
5 Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global nasionalistik
6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif bernalar
7 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan bernalar
8 Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri bervisi
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik gigih
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks bernalar
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial bernalar
12 Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab Tanggung jawab
13 Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia nasionalistik
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya peduli
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya kreatif
16 Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok Kreatif
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan bersih
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun Santun
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Tanggung jawab
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Terbuka, peduli


Substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL SMK/MAK

No. Rumusan SKL Nilai/Karakter
1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja Iman dan taqwa
2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya Gigih, adil
3 Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya Tanggung jawab
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial disiplin
5 Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global nasionalistik
6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif kreatif
7 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan Bernalar, kreatif
8 Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri Peduli ,tanggung jawab
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik Gigih, adil
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks bernalar
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial bernalar
12 Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab Peduli, tanggung jawab
13 Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia nasionalistik
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya Peduli, kreatif
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya kreatif
16 Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok kreatif
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan Bersih, peduli
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun Santun
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Terbuka, adil
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Terbuka, adil
21 Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis Gigih,terbuka
22 Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris Gigih, bernalar
23 Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya Bervisi, gigih, tanggung jawab

Distribusi Butir-butir Karakter Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Distribusi Butir-butir Karakter Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Pada Bagian I disebutkan bahwa ada banyak nilai yang perlu ditanamkan pada siswa. Apabila semua nilai tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, penanaman nilai menjadi sangat berat. Oleh karena itu perlu dipilih sejumlah nilai utama sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selain itu, untuk membantu fokus penanaman nilai-nilai utama tersebut, nilai-nilai tersebut perlu dipilah-pilah atau dikelompokkan untuk kemudian diintegrasikan pada mata pelajaran-mata pelajaran yang paling cocok. Dengan kata lain, tidak setiap mata pelajaran diberi integrasi semua butir nilai tetapi beberapa nilai utama saja walaupun tidak berarti bahwa nilai-nilai yang lain tersebut tidak diperkenankan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tersebut. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai utama tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Tabel 1.1 menyajikan contoh distribusi nilai-nilai utama ke dalam mata pelajaran.

Tabel 1.1. Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Nilai Utama
1. Pendidikan Agama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2. PKn Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Indonesia Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
5. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial


7. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
8. Penjasorkes Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
9. TIK/Keterampilan Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
10. Muatan Lokal Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli

Distribusi Butir-butir Karakter Utama ke Dalam Mata Pelajaran


Distribusi Butir-butir Karakter Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Pada Bagian I disebutkan bahwa ada banyak nilai yang perlu ditanamkan pada siswa. Apabila semua nilai tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, penanaman nilai menjadi sangat berat. Oleh karena itu perlu dipilih sejumlah nilai utama sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selain itu, untuk membantu fokus penanaman nilai-nilai utama tersebut, nilai-nilai tersebut perlu dipilah-pilah atau dikelompokkan untuk kemudian diintegrasikan pada mata pelajaran-mata pelajaran yang paling cocok. Dengan kata lain, tidak setiap mata pelajaran diberi integrasi semua butir nilai tetapi beberapa nilai utama saja walaupun tidak berarti bahwa nilai-nilai yang lain tersebut tidak diperkenankan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tersebut. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai utama tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Tabel 1.1 menyajikan contoh distribusi nilai-nilai utama ke dalam mata pelajaran.

Tabel 1.1. Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Mata Pelajaran


Nilai Utama
1.   Pendidikan Agama
Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2.   PKn
Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3.   Bahasa Indonesia
Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4.   IPS
Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
5.   IPA
ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6.   Bahasa Inggris
Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial



7.   Seni Budaya
Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
8.   Penjasorkes
Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
9.   TIK/Keterampilan
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
10. Muatan Lokal
Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli

HAKEKAT MANUSIA

Hakikat Manusia dan Pendidikan